Surabaya tidak hanya terkenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Ukurannya besar karena pertumbuhan infrastruktur yang berkembang pesat, sehingga menghasilkan pertumbuhan properti yang signifikan.
Seperti Jakarta, Surabaya terbagi menjadi empat wilayah yaitu Surabaya Barat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Tengah.
Menurut survei Colliers Indonesia, Surabaya Timur adalah wilayah yang menyumbang jumlah suplai properti terbanyak sebesar 47 persen dari keempat wilayah tersebut. Disusul oleh Surabaya Barat dengan 36 persen, dan 5.000 unit apartemen di wilayah Surabaya Tengah dan Selatan.
Menurut Rendi Maulana, Marketing Pengembang PT. Sipoa Group Surabaya, potensi di Surabaya Timur masih lebih kondusif dibandingkan Surabaya Barat. Ada infrastruktur yang akan dikembangkan di Surabaya Timur, khususnya pembangunan jalan Outter Ring Road yang akan langsung terhubung dengan Tol Juanda. Hal ini akan membuat akses ke bandara menjadi lebih cepat dan kondisi jalan di Surabaya Timur juga masih lebih lancar dibandingkan Surabaya Barat yang sering padat.
Kemajuan akses jalan yang semakin baik ini berpeluang untuk menarik investor dalam properti di Surabaya Timur. Tidak heran jika pengembang-pengembang besar mulai membangun hunian baru di sana.
Yang unik, hunian di wilayah ini lebih beragam. Berbeda dengan Surabaya Barat yang didominasi oleh hunian kalangan menengah-atas, di Surabaya Timur terdapat pilihan hunian yang lengkap untuk kalangan menengah-bawah, menengah, dan menengah-atas.
Tipe hunian juga tidak terpaku pada rumah tapak saja, tetapi mulai menonjolkan gaya hidup urban yang lebih mengarah pada hunian vertikal (apartemen). Survei Colliers Indonesia mencatat bahwa sebanyak 28.640 unit dari 37 persen apartemen akan rampung pada tahun 2019. Pengembang besar yang bermain di wilayah ini antara lain Intiland Development dan Puncak Group.
Intiland Development akan mengembangkan 2,8 hektar lahan yang akan dibangun lima tower apartemen strata-title dan satu tower apartemen servis. Pakuwon Group, sebagai pengembang besar, menawarkan apartemen dengan konsep Educity, yakni dua menara yang sudah selesai dan telah serah terima yaitu Yale dan Princeton.
Perkembangan hunian di Surabaya Timur diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2018-2019, dan puncaknya pada tahun 2020. Saat ini, harga NJOP di Surabaya Timur berkisar Rp450 ribu per meter persegi. Kenaikan harga apartemen di Surabaya juga cukup signifikan, sebagai contoh, Apartemen Surabaya City yang dipasarkan pada bulan keempat di tahun 2016 mengalami kenaikan harga dari awal sebesar Rp175 juta menjadi Rp290 juta.