Dengan mengacu pada data Sensus Penduduk 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok milenial di Indonesia mencapai 25,87%, atau sekitar 69,38 juta jiwa. Jumlah penduduk milenial yang signifikan ini menciptakan potensi besar sebagai target pasar properti. Menyikapi peluang ini, terutama di tahun 2024, sejumlah sektor, termasuk sektor perbankan, semakin membidik konsumen dari generasi milenial.
Dalam konteks pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR), generasi milenial telah menjadi pangsa pasar terbesar. Data riset kredit konsumen Bank BCA mengindikasikan bahwa dalam tiga tahun terakhir, 55,1% debitur yang memanfaatkan KPR BCA adalah kalangan milenial. Angka ini mengungguli Generasi X dengan persentase 36,3%, serta kelompok lainnya sebesar 8,6%.
Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa milenial cenderung melihat properti sebagai instrumen investasi yang sangat menarik, menyusul tabungan dan deposito. Dalam konteks preferensi properti, rumah baru dengan kisaran harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar menjadi pilihan utama. Hal ini diungkapkan oleh seorang Wakil Presiden Consumer Loan Bank BCA dalam wawancara dengan media (Kompas, 13 Desember 2023).
Potensi pasar milenial di sektor properti tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada tren dan dinamika pasar. Dengan kecenderungan melihat properti sebagai investasi, para milenial dapat menjadi penggerak pertumbuhan sektor properti, mendorong inovasi, dan mengubah paradigma konvensional mengenai kepemilikan rumah.
Di tahun-tahun mendatang, diharapkan sektor properti dan perbankan terus beradaptasi dengan preferensi dan kebutuhan milenial, menciptakan produk dan layanan yang relevan, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterlibatan para calon pembeli properti dari generasi ini.