Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) mengumumkan bahwa fokus mereka akan tertuju pada konsolidasi guna mempertahankan dan mendorong pemulihan pasar properti sepanjang tahun 2023. Hari Ganie, Sekretaris Jenderal REI, menyatakan bahwa kondisi di tahun 2022 dan 2023 masih dihadapkan dengan berbagai tantangan. Pada tahun ini, pasar properti terpengaruh oleh proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi menjelang tahun politik.
Di sisi lain, beberapa subsektor properti seperti perkantoran dan apartemen masih belum pulih sepenuhnya. Daya beli di kedua sektor ini masih lemah dibandingkan dengan rumah tapak, hotel, dan kawasan industri.
Namun, Olivia Surodjo, Direktur Keuangan Metland, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2023, mereka akan terus melanjutkan pengembangan proyek residensial yang sedang berjalan. Meskipun dihadapkan pada tantangan makroekonomi di tahun 2023, mereka tetap optimis untuk tetap tumbuh dan menjalankan usaha. Mereka juga akan mempersiapkan produk baru dan klaster baru. Olivia juga berharap akan adanya stimulus dari pemerintah yang dapat mendorong masyarakat untuk memiliki hunian. Hingga November 2022, perolehan marketing sales Metland, yang terdiri dari presales dan recurring revenue, mencapai Rp1,51 triliun dari target sebesar Rp1,8 triliun. Perusahaan properti dengan kode emiten MTLA ini masih dalam tahap pengumpulan data hingga akhir Desember 2022.