Seiring dengan penguatan perekonomian di Kota Surabaya, kota ini semakin menjadi pusat pertumbuhan wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur. Selain itu, peningkatan infrastruktur pendukung seperti jalan raya dan jalan tol yang menuju Kota Surabaya juga membuat arus ekonomi menjadi lebih lancar dan meningkat. Akibatnya, minat investasi dalam apartemen di Surabaya diyakini semakin tinggi.
Berdasarkan penelitian Colliers Indonesia yang dikutip dari Bisnis Indonesia pada 21 Mei 2019, sebanyak 31.471 unit apartemen akan masuk ke pasar Surabaya dalam rentang waktu dari tahun ini hingga 4 tahun ke depan. Hal ini menunjukkan pertumbuhan proyek apartemen hingga mencapai 90% di kota tersebut. Jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah unit apartemen yaitu 10 unit per lantai, maka dalam 4 tahun ke depan akan ada sekitar 3.147 lantai apartemen. Selanjutnya, jika diasumsikan rata-rata gedung apartemen memiliki 30 lantai, maka dalam 4 tahun ke depan akan terdapat sekitar 104 gedung apartemen di Surabaya.
Dilansir dari Bisnis Indonesia pada 21 Mei 2019, Satrio Sujatmiko, Project Director PT PP Properti Suramadu (anak perusahaan PT PP Properti Tbk.), menyatakan bahwa Surabaya semakin diminati sebagai tujuan investasi properti karena terdapat peluang pasar yang besar sebagai kota pusat bisnis dan perdagangan untuk wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Ia juga menambahkan, “Pasokan baru sebanyak 31.471 unit apartemen seperti yang disebutkan oleh Colliers dalam 4 tahun ke depan di Surabaya menunjukkan bahwa Surabaya menjadi pasar yang menarik untuk sektor properti.”
Data-data ini didukung oleh indikasi bahwa banyak pengembang besar yang masuk dan mengembangkan proyek properti di Surabaya. Bahkan, beberapa di antaranya adalah pengembang ternama di tingkat nasional yang memulai bisnis mereka di kota ini, seperti PT Intiland Development Tbk dan Pakuwon Jati Group, selain Ciputra Group yang telah lama eksis di Surabaya.