Surabaya memiliki wilayah yang terbagi menjadi empat teritorial: Surabaya Barat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Tengah.
Dalam dua dekade terakhir, Surabaya dan kota-kota satelit di sekitarnya telah berperan penting dalam kontribusi finansial bagi Indonesia melalui sektor perdagangan, industri, dan jasa yang terus berkembang. Hal ini telah meningkatkan daya beli masyarakat dan menguatkan indeks kepercayaan konsumen. Faktor-faktor tersebut menarik minat investor untuk ikut serta dalam perubahan wajah Surabaya, sehingga munculnya Kawasan Bisnis Terpadu atau Central Business District (CBD) sebagai pusat kegiatan bisnis di kota ini.
Contohnya adalah kawasan bangunan bertingkat tinggi yang terletak di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rachmat, Darmo, Mayjend Sungkono, H.R. Muhammad, dan Ahmad Yani. Sedangkan kawasan industri antara lain Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang, dan Margomulyo.
Seiring dengan pertumbuhan kawasan bisnis dan industri, didukung oleh perkembangan infrastruktur dan fasilitas yang semakin maju di Surabaya, pertumbuhan sektor perumahan juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada periode tahunan, indeks harga rumah tapak di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar -1,2 persen pada kuartal ketiga tahun 2021. Penurunan ini terjadi karena pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu kuartal ketiga tahun 2020, indeks berada pada level yang lebih tinggi, yaitu 94,5 (Year on Year/YoY).
Sementara itu, dari segi pasokan, indeks suplai rumah tapak di Jawa Timur pada kuartal ketiga tahun 2021 mengalami peningkatan baik secara kuartalan maupun tahunan. Terdapat peningkatan signifikan sebesar 6,8 persen pada kuartal ketiga tahun 2021. Pasar rumah tapak di Surabaya memiliki keunikan yang berbeda dari wilayah lain di Jawa Timur. Hal ini terlihat dari tingginya permintaan untuk perumahan di Surabaya hingga Desember 2020, yang sebagian besar berada dalam kisaran harga miliaran. Pencarian tertinggi pertama berada pada rentang harga Rp1,5 M – Rp4 M, dengan jumlah pencarian sebanyak 46.713 kali. Selama periode Oktober 2020 hingga September 2021, Surabaya menjadi salah satu tujuan utama untuk hunian dengan persentase 48,77%.
Kehadiran kisaran harga miliaran dalam pencarian perumahan di Surabaya mencerminkan adanya permintaan yang kuat dari masyarakat dengan kemampuan finansial yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa di Surabaya terdapat segmen pasar yang mampu membeli rumah dengan harga yang lebih tinggi. Permintaan yang tinggi ini juga menandakan bahwa Surabaya memiliki potensi sebagai pasar properti yang menarik bagi para pengembang.
Secara keseluruhan, pasar rumah tapak di Surabaya memiliki dinamika yang unik dan menjanjikan. Dengan adanya permintaan yang tinggi dan potensi pertumbuhan yang kuat, Surabaya terus menjadi destinasi yang menarik bagi para pengembang properti dan investor.